Wednesday, April 13, 2011

"Populasi Ulat Bulu di Jakarta Tak Berbahaya"


Populasi ulat bulu itu berkembang karena siklus tahunan dan musim pembiakan.
Wabah ulat bulu
Ribuan ulat bulu yang menyerbu pohon cemara di Tanjung Duren Utara, Grogol, Jakarta Barat, menggegerkan warga setempat. Namun, Kepala Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Barat Bambang Wisanggeni memastikan peristiwa tersebut hanya sebatas fenomena alam tahunan dan tidak membahayakan.

"Ulat bulu di Tanjung Duren ini berbeda dengan yang di Jawa Timur dan tidak membahayakan," kata Bambang.

Menurutnya, populasi ulat bulu itu berkembang karena siklus tahunan dan musim biak fenomena alam ini sudah terjadi setiap tahun sejak 2007 lalu. "Berkembangnya ulat bulu ini dikarenakan predator seperti burung dan ulat rang-rang hanya sedikit," ungkapnya.

Sehingga, kata Bambang, ulat bulu yang ditemukan di kawasan Tanjung Duren tepatnya di pohon cemara pinggiran kali sekretaris berbeda dengan jenis yang mewabah di Jawa Timur.

Ditambahkannya, saat ini Badan Proteksi Tanaman dari Dinas Kelautan dan Pertanian DKI telah mengirimkan sampel dari ulat bulu ke IPB untuk diteliti lebih lanjut sementara untuk mengantisipasi makin berkembangnya ulat bulu dikawasan ini Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan telah melakukan penyemprotan disekitar lokasi. "Kita juga melakukan pantauan rutin dan penyemprotan untuk mengantisipasi berkembangbiaknya ulat bulu ini, dan tidak dikenakan biaya".

0 comments:

Post a Comment